Mendengar kata tersebut sepertinya melekat pada keadaan birokrasi kita. Mengapa tidak? Karena para birokrat yang seharusnya menjadi palayan masyarakat namun yang terjadi malah sebaliknya, yaitu mereka yang ingin dilayani. Memang pemerintah sudah lama “mengkampanyekan” bahwa birokratnya harus mampu melayani warga masyarakatnya dengan baik. Namun itu semua mungkin hanya sebuah teori saja tanpa diiringi dengan tindakan.
Tidak hanya itu, tetapi terkadang para birokrat dalam memberikan pelayanan tidak adil, artinya dalam melayani lebih mengutamakan mereka yang mempunyai ikatan kerabat atau kepada mereka yang mempunyai kedudukan tinggi atau berpengaruh di masyarakat. Jika masyarakat ini datang ke instansi pemerintah mereka tentu langsung disambut dan dilayani dengan baiknya. Namun ini berbanding terbalik jikalau yang datang adalah mereka yang tergolong masyarakat kurang mampu atau miskin. Mereka (masyarakat miskin) akan dihadapkan pada pola birokrat yang berbelit-belit. Tentu melihat fakta yang masih sering terjadi ini berbenturan dengan kebijakan pemerintah kepada birokratnya yang harus bertindak sebagai pelayan publik yang baik. Namun malah para birokrat yang seakan-akan minta untuk dilayani. Seharusnya pemerintah lebih memeperhatikan lagi masyarakatnya secara merata. Dan harus merubah paradigma birokratnya dari Old Public Administration (OPA) menjadi New Public Servive (NPS).
Terkait dengan pergeseran paradigma pemerintah dari Old Public Administration (OPA) menjadi New Public Servive (NPS) sebenarnya bukan hal mudah merubah paradigma tersebut karena birokrasi pemerintah sudah terbiasa dengan paradigma lama karena NPS lebih menekankan pada pelayanan yaang maksimal dan harus responsive terhadap kebutuhan warga negara, sedangkan OPA menekankan pada efiensi dan profesionalitas. Namun jika pemerintah lebih serius menanggapi hal ini maka bukan tidak mungkin semuanya dapat terlaksana. Dengan adanya pergeseran tersebut diharapkan antara publik dengan pemerintah tidak terdapat jarak yang jauh lagi. Selain itu, diharapkan nantinya tidak ada lagi pelayanan-pelayanan atau services yang dilakukan para birokrat terhadap publik yang tidak maksimal dan merubah menjadi pelayanan yang ramah dan inovatif. Sehingga, apabila masyarakat datang ke instansi pemerintah akan mendapatkan pelayanan layaknya di sektor swasta. Dan nantinya diharapkan tidak akan ada lagi ungkapan “Pelayan yang minta dilayani”. Kemudian akan memperbaiki pola birokrasi menjadi lebih baik sehingga tidak ada istilah “Birokrasi yang berbelit”.